TIPS MEMANCING DI LAUT DENGAN PELAMPUNG


TIPS MEMANCING DI LAUT DENGAN PELAMPUNG

Cara mancing laut berpelampung lebih sederhana dibanding mancing dasaran. Teknik ini dilakukan untuk menghindari dari tersangkutnya umpan dari karang atau objek lain di dasar laut.

Gunakan joran berukuran panjang lebih dari dua meter dan bahkan lebih agar bisa melempar umpan jauh ke tengah saat mancing dari pinggir laut dan di atas karang. Dan gunakan joran yang berukuran panjang cukup agar lebih leluasa melempar umpan dari tengah laut di atas kapal/perahu mancing.

Pilih ril yang mampung senar sepanjang 200 hingga 300 meter dengan senar berdiameter 4 lbs hingga 20 lbs (sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokasi) sepanjang kira-kira 1 hingga 2 meter.

Berbagai macam umpan yang bisa digunakan untuk mancing berpelampung, mulai dari udang hidup/mati, ikan hidup/mati, cumi mati/potongan penuh bahkan hingga ikan mati/potongan. Lempar ikan ke tengah laut dan biarkan ikan mengambang terbawa arus (gunakan light stick pada saat mancing malam hari untuk mengetahui posisi pelampung).

Ulur umpan berpancing secukupnya dan stel drag ril dengan ukuran sangat ringan, hal tersebut dilakukan agar pada saat ikan menyambar umpan, ikan tidak curiga. Apabila umpan tadi disambar ikan, maka ril akan berderit kencang dan spol berputar dengan senar yang mengulur keluar.

Biarkan hal tersebut hingga ikan berhenti menarik untuk menelan umpan, barulah kemudian kencangkan setelan drag ukuran sedang untuk melakukan posisi strike. Nikmati perlawanan dan lumpuhkan ikan jangan sampai umpan dibawa lari ke karang atau objek pengganggu lainnya.

Kenapa ikan mas doyan pelet?

Ikan mas menyukai jenis umpan tertentu seperti pelet, lebih disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi pola makannya selama dalam masa masa hidup (masa pertumbuhan, memijah dst). Secara insting, hewan mampu mengenali jenis makanan yang layak untuknya. Yang penting bisa dimakan dan mampu dicerna oleh perutnya (edible food). Jika ikan (karper) dalam masa pertumbuhannya hanya mengenal makanan alami seperti ganggang, lumut & tanaman air lainnya , crustacea, ikan-ikan kecil , buah-buhan dan serangga maka ikan tersebut akan lebih menyukai jenis umpan alami tersebut.

Tapi jangan lupa bahwa hewan (ikan) mampu beradaptasi dengan lingkungannya lebih cepat dari yang kita kira, apalagi ikan mas tergolong hewan yang rakus, sehingga walaupun ikan mas besar di tempat alami yang belum pernah ada umpan berbahan pelet jatuh di habitatnya, begitu ada manusia memberi makan berupa pelet atau umpan berbahan dasar ubi , maka ikan akan segera beradaptasi dan mengenalinya sebagai makanan. Pemancing pertama di tempat tersebut, ketika pertama kali mendapat ikan mas tentu akan meng-klaim bahwa hasil pancingannya didapat dengan bantuan umpan pelet sehingga demikian seterusnya sehingga dipercaya bahwa pelet adalah makan ikan mas.

Tentu kecenderungan ikan mas makan pelet akan mudah terpola pada ikan mas hasil pembudidayaan. Dari kecil ikan mas sudah dikenalkan dengan makanan berupa pelet. Contoh lain, bisa kita lihat juga pada empang galatama dimana ikan mas akan terpola menyukai jenis makanan tertentu setelah berkali-kali dibombardir, sagu, roti dll.

Kenapa pelet? Tentu ini merupakan kecerdasan manusia, karena sulit menyediakan makanan untuk pakan ikan budidayanya jika harus menyediakan umpan alami secara lebih murah dan kontinyu, maka dibuatlah makanan yang bahan, aroma, tingkat gizi mendekati karakteristik makanan alami dari jenis ikan yang dibudidayakan manusia. Maka dibuatlah umpan berupa pelet.

Ada banyak hal yang mempengaruhi ikan mas menyukai jenis umpan tertentu dan gambaran diatas adalah salah satunya.

Musim Mancing di Perairan Umum

Bagaimana mengetahui pengaruh musim yang tepat bagi aktifitas memancing di danau, waduk, rawa dan perairan umum lainnya?

Dalam glosari perikanan, dikenal istilah perairan umum, yaitu suatu ekosistem perairan berupa danau, rawa, waduk dan sungai. Istilah perairan umum ini untuk membedakan dengan perairan laut, karena selama ini para mania mancing menyebut mancing di perairan umum dengan nama mancing darat, suatu “salah kaprah” yang sudah lama terjadi, bagaimana bisa mancing kok di darat?, bukan di air.

Jadi nilai pentingnya adalah ekosistem dimana airnya tidak mengandung garam sama sekali. Ilmu yang mempelajari ekosistem perairan umum adalah limnologi. Berikut ini adalah sebagian kecil ilmu limnologi tentang perubahan musim dan pengaruhnya bagi aktifitas memancing.

Musim Kemarau

Di danau ataupun rawa pasti terjadi proses turnover atau proses dimana lapisan air di danau berpindah, lapisan atas turun ke bawah dan lapisan air di bawah naik ke atas. Proses ini selalu terjadi karena perubahan musim, dimana musim penghujan dan musim kemarau menyebabkan perbedaan suhu air danau.

Musim kemarau yang panas menyebabkan lapisan atas air danau menjadi hangat. Lapisan bawah dingin dan miskin oksigen. Karena ikan membutuhkan oksigen terlarut yang tinggi di air, maka ikan akan berada di tengah atau sebagian di permukaan air danau. Di daerah tengah ini disebut sebagai termo cline.

Musim Hujan

Sebaliknya saat musim hujan, air di permukaan cenderung dingin sehingga lebih banyak oksigen terlarut di air dibanding di dasar danau yang hangat. Ikan cenderung banyak berada di permukaan dibanding di dasar danau.

Suhu Air
Masing-masing jenis ikan mempunyai perbedaan kapasitas hidup pada suhu yang beragam untuk dapat hidup. Meskipun kadangkala ikan tidak dapat menemukan suhu yang tepat untuk mereka hidup, tetapi biasanya ikan dapat ditemukan pada rentang suhu yang dapat ditoleransi untuk hidupnya.

Dengan mengkombinasikan pengetahuan tentang suhu air danau, maka para pemancing dapat memprediksikan ikan terdapat dibadan air bagian atas atau bawah pada musim kemarau maupun musim penghujan berdasarkan pencerahan di atas.
Ikan yang suka pada air hangat akan berada di permukaan saat musim kemarau dan di dasar saat musim penghujan. Demikian pula sebaliknya untuk ikan yang suka pada air yang agak dingin.

Suhu air yang terlalu panas membuat ikan yang berada di danau, rawa dan waduk akan berhenti mencari makan, energi mereka hanya digunakan untuk menstabilkan metabolisme tubuh. Ikan tidak seperti mamalia yang berdarah panas, tetapi termasuk berdarah dingin, artinya mereka tidak dapat mempertahankan suhu tubuh pada kondisi konstan bila suhu di luar terlalu digin atau panas. Sehingga pada musim panas di siang hari tentu nafsu makan ikan akan turun, sehingga mancing yang baik adalah pada pagi dan sore hari.

Suhu air yang ekstrim akan mempengaruhi metabolisme tubuh ikan sehingga akan mempegaruhi juga kerja fungsi-fungsi organ. Suhu sekitar perairan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menurunkan kandungan oksigen terlarut di air sehingga membuat ikan menjadi tidak aktif. Pernahkah suatu saat anda mancing dan melihat banyak ikan di suatu spot tetapi tidak ada satu ikanpun yang makan umpan yang kita berikan? , itu berarti energi yang ada hanya digunakan untuk menstabilkan diri karena suhu air terlalu dingin atau terlalu panas.

Sinar Matahari

Sinar matahari tentu menyebabkan suhu air danau atau rawa menjadi lebih hangat, seperti pencerahan di atas. Pada waktu pagi hari sinar matahari mulai menghangatkan air danau, menciptakan kondisi air lebih hangat sehingga menarik ikan untuk melakukan aktifitas feeding (mencari makan). Dasar danau atau rawa yang berwarna gelap dan belumpur lebih cepat menghangatkan air dibanding dasar danau yang berwarna cerah, misalnya pasir putih atau struktur dasar berupa batu gamping/kapur.

Semakin hangat atau panas menjelang siang , maka ikan akan turun ke posisi air yang lebih dingin. Hal ini yang menerangkan mengapa saat pagi ikan terlihat banyak sekali, kemudian menjelang siang tidak terlihat lagi atau sepi dari gerombolan ikan.

Angin

Angin sangat berpengaruh bagi kesuksesan pemancing di danau/ waduk. Angin membawa partikel-partikel hara atau plankton ke suatu daerah dimana angin bertiup. Jadi saat ada angin dan anda sedang memancing di pinggir danau, maka biasanya ikan-ikan kecil juga pergi bersama angin karena mengejar plankton dan zat hara (nutrisi), demikian pula ikan besar mengikuti juga pergerakan ikan-ikan kecil.

Bila arah angin ke arah darat maka carilah pinggir danau berupa tanjung (daratan yang menjorok ke danau) dan mancinglah di ujung tanjung seperti pada gambar di bawah ini. Karena banyak ikan yang menunggu nutrisi di depan tanjung.

Badai, Hujan dan Langit Berawan
Kadangkala saat kita asyik mancing di danau, seringkali kita mendapati tiba-tiba mendung dan hujan bahkan sering ada badai dan kilat. Bagaimana kondisi ini untuk memancing?. Badai dan perubahan cuaca seringkali mempengaruhi kesuksesan memancing, kadang hasilnya buruk, kadang sebaliknya.

Awan yang datang dengan tiba-tiba tentu menyebabkan sinar matahari yang menyinari permukaan air jadi terhalang. Hal ini berakibat ikan lebih agresif dalam mencari makan, sehingga memancing saat awan datang tentu lebih baik hasilnya dibanding saat terang benderang di siang atau sore hari.

Hujan ringan atau gerimis adalah waktu yang baik untuk memancing di perairan umum, karena menyembunyikan bayangan pemancing ataupun perahu pemancing, selain itu air hujan juga mencuci aroma tangan pemancing yang terdapat di umpan yang tentu dihindari oleh ikan.

Tetapi saat hujan deras merupakan waktu yang kurang tepat untuk memancing karena hujan deras membuat air menjadi keruh sehingga lebih sulit bagi ikan untuk menemukan umpan anda. Demikian juga air banjir (keruh) biasanya menyebabkan insang ikan menjadi tertutup lumpur, sehingga sensitifitas dalam mencari makan menjadi sedikit

terganggu. Selain hujan lebat tentu kurang mendukung untuk keselamatan pemancing itu sendiri baik oleh ancaman banjir atau kilatan halilintar.

Jadi saat hujan lebat disertai badai, sebaiknya pulang saja dan mancing di lain waktu, karena keselamatan adalah yang pertama bagi kita..setuju !*

SELAMAT MEMANCING DARI TIPMEMANCING