UMPAN MEMANCING IKAN SEPAT |
Ikan sepat, mungkin anda sudah sangat mengenal jenis ikan ini, karena di kawasan beriklim tropis seperti negara tercinta kita ini, ikan ini mudah diperoleh dan dijumpai di pasar-pasar tradisional. Ikan ini biasanya hidup di rawa-rawa, sungai, sawah, bahkan selokan, yang hidup secara bergerombol sehingga membuat kita sangat gemas ingin menangkapnya.
Ikan sepat juga enak untuk dimakan sebagai lauk dan harganya terbilang sangat murah, sehingga kita semua mungkin pernah mencicipinya. Sebenarnya jenis ikan ini sangat banyak bahkan ada yang memiliki warna yang indah sehingga dijadikan sebagai ikan hias di aquarium. Menariknya jika kita lihat sekilas sangat mirip dengan ikan Gurami yang sangat terkenal karena kelezatannya dan ikan cupang yang terkenal karena keindahannya, namun perbedaan mendasar tentu terletak pada ukurannya.
Nama binomial dari ikan ini adalah Trichogaster trichopterus, dan di beberapa daerah juga memiliki sebutan sendiri-sendiri seperti sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng dan sapek. Jika ditinjau dari sejarahnya, berdasarkan sumber di wikipedia sepat rawa menyebar di Indocina di lembah seperti sungai Mekong, Sumatra, Kalimantan dan Jawa, dan kabarnya pada tahun 1938 ikan ini disebarkan di danau Tondano dan wilayah Sulawesi lainnya.
Ikan sepat memiliki bentuk tubuh yang sangat pipih dibanding dengan ikan tawar lainnya, mulutnya sangat kecil dan moncong, dan pada umumnya akan memakan zooplankton, krustasea kecil, larva-larva serangga, atau mungkin juga udang-udang kecil, bahkan lumut sawah juga disantapnya.
Salah satu hal yang juga tidak kalah menarik, ikan ini juga menjadi salah satu target para pemancing walaupun jika menurut saya sendiri, pada musim kemarau ikan ini justru menjadi penghalang bagi saya jika ingin memancing ikan mujair, karena jumlahnya sangat banyak bahkan sampai naik kepermukaan air. Namun semua juga kembali pada selera masing-masing.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips kepada anda, tentang cara memancing ikan sepat yang biasa hidup di rawa, sawah atau air yang cenderung tenang. Jika anda ingin mencobanya silahkan baca langkah-langkah dibawah ini :
1. Siapkan pancing atau walesan dan disarankan gunakan lebih dari satu untuk setiap orang jika menggunakan umpan lumut sawah. Gunakan mata pancing dengan ukuran yang sangat kecil, dan akan lebih baik mata pancing dengan bentuk yang menyerupai clurit, yang biasanya berwarna biru (maaf saya lupa merknya). Gunakan apungan yang berukuran sedang dan senar pancing berwarna putih trasparan.
2. Umpan yang dipakai terdiri dari dua macam yaitu telur semut yang lebih dikenal sebagai kroto, dan yang kedua adalah lumut sawah. Jika anda memilih menggunakan lumut sawah, campurkan dengan sedikit air, garam dapur dan vanili atau bisa juga penyedap rasa seperti masako. Campurkan hingga warna lumut berubah warna agak kecoklatan atau beberapa orang menganggapnya membusukan lumut dengan cara tersebut.
3. Ketika anda sampai di lokasi memancing, pilih tempat dimana ikan-ikan tersebut bergerombol sangat banyak, karena pada umumnya ikan ini mudah terlihat karena sering naik kepermukaan.
4. Taburkan bekatul atau dedak tempat dimana anda akan memancing, karena ikan-ikan ini pada dasarnya seperti tidak pernah merasa kenyang dan sangat rakus.
5. Masukan mata pancing anda di air dan jangan terlalu dalam, kira-kira 50 cm dipinggir rawa dan cukup satu jengkal di sawah.
6. Jika anda menggunakan umpan telur semut akan sangat mudah menangkapnya, namun hasil tangkapan menggunakan umpan ini rata-rata sebesar 2 jari bahkan terkadang sebesar satu jempol (tergantung keberuntungan). Jika anda ingin hasil tangkapan yang lebih besar kira-kira sebesar 4-5 jari, gunakan adonan lumut seperti di atas namun anda juga harus lebih bersabar.